Makalah Fisika
Nama : Ibnu
Wanafa
Kelas : X-2
Kata Pengantar
Puji
syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan dapat
menyelesaikan makalah ini rahmat dan hidayahnya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai
tugas Fisika. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, dan penulisannya. Oleh karena itu
saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sebagai acuan dan
bekal pengalaman bagi saya untuk lebih baik di masa yang akan datang, dan juga
berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi orang lain dan pembaca pada umumnya.
Bogor, 23 Maret
2016
Penyusun
BAB I
1. Latar Belakang Masalah
Pemanasan global (global warming)
adalah proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi.
Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), suhu
rata-rata di bumi telah meningkat selama seratus tahun terakhir. Hal ini
diakibatkan karena aktivitas manusia yang menyebabkan konsentrasi gas-gas rumah
kaca meningkat. Menurut beberapa penelitian, pemanasan global terjadi sejak
Revolusi Industri di Inggris pada tahun 1750—1850. Revolusi Industri telah
menciptakan banyak kemajuan di bidang industri. Namun, Revolusi Industri
menyebabkan dampak negatif bagi alam. Salah satu dampak negatif dari Revolusi
Industri adalah meningkatnya suhu global akibat diproduksinya gas-gas rumah
kaca dari mesin-mesin industri.
Meningkatnya temperatur global dapat
mengakibatkan berbagai dampak yang serius. Salah satu dampaknya adalah naiknya
permukaan air laut. Fenomena ini dapat terjadi jika gletser di kutub utara
terus mencair. Dampak lain yang lebih serius adalah meningkatnya intensitas
kejadian cuaca ekstrim di berbagai belahan dunia. Pemanasan global terus
menimbulkan dampak yang semakin meresahkan. Oleh karena itu, diperlukan
penanganan yang serius dan kesadaran umat manusia untuk selalu menjaga dan
merawat bumi.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana diuraikan di atas dapat
dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
2.1 Mengapa pemanasan global dapat terjadi?
2.2 Apa dampak pemanasan global bagi kehidupan di muka bumi?
2.3 Bagaimana cara mengatasi pemanasan global?
3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat dikemukakan tujuan analisis,
yaitu:
3.1 Untuk
menguraikan proses terjadinya pemanasan global.
3.2 Untuk
menguraikan dampak pemanasan global bagi kehidupan di muka bumi.
3.3 Untuk
menguraikan cara mengatasi pemanasan global.
4. Proses Terjadinya
Pemanasan Global
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab
utama pemanasan global. Tiga hal tersebut adalah efek rumah kaca, efek umpan
balik, dan variasi matahari. Proses pemanasan global sebenarnya mengikuti
prinsip rumah kaca. Rumah kaca memiliki prinsip menyerap dan menahan energi
panas dari matahari. Energi panas tersebut yang nantinya akan membantu
pertumbuhan tanaman di dalamnya.
Semua sumber energi yang terdapat di
bumi berasal dari matahari. Matahari memancarkan energi cahaya ke
bumi. Di bumi, energi cahaya itu berubah menjadi energi panas. Sebagian energi
panas yang diserap bumi dari matahari akan dipantulkan kembali ke luar angkasa.
Namun, sebagian panas tersebut akan terperangkap di atmosfer. Terperangkapnya
energi panas di atmosfer disebabkan karena menumpuknya gas-gas rumah kaca yang
berasal dari bumi. Hal tersebut menyebabkan suhu di bumi meningkat.
Keberadaan gas-gas rumah kaca sebenarnya
penting untuk kelangsungan hidup makhluk di bumi. Tanpa gas-gas rumah kaca,
bumi akan beku dan dingin. Gas-gas rumah kaca dapat menghasilkan energi panas
karena mengandung uap air, karbondioksida, dan metana. Namun, produksi gas-gas
rumah kaca yang berlebihan dapat menyebabkan suhu bumi meningkat. Hal tersebut
dapat memicu pemanasan global.
5. Dampak Pemanasan
Global bagi Kehidupan
Para ilmuan telah memprediksi dampak
yang ditimbulkan dari pemanasan global bagi bumi dan kehidupan. Pemanasan
global diperkirakan akan mempengaruhi kestabilan cuaca, produksi hasil
pertanian, berkurangnya populasi satwa dan tumbuhan, hingga naiknya permukaan
air laut. Meningkatnya suhu global menyebabkan penguapan air terjadi
secara cepat. Akibat penguapan yang cepat ini, bagian bumi yang satu akan
mengalami kekeringan. Bagian bumi yang lain akan mengalami hujan dengan
intensitas tinggi. Hal tersebut berpengaruh terhadap kestabilan cuaca.
Dampak lain dari pemanasan global adalah
naiknya permukaan air laut. Meningkatnya suhu di atmosfer menyebabkan volume
lapisan permukaan laut ikut membesar. Hal ini memicu naiknya tinggi air laut.
Selain itu, meningkatnya suhu global juga menyebabkan gletser di kutub utara
mencair. Mencairnya gletser turut berpengaruh terhadap meningkatnya volume air
di laut. Jika air laut semakin naik, kehidupan makhluk di bumi tentu akan
terancam.
Naiknya suhu bumi juga memicu dampak
serius bagi manusia, hewan, maupun tumbuhan. Hewan dan tumbuhan yang tidak
dapat beradaptasi terhadap peningkatan suhu di muka bumi akan punah. Akibat
punahnya berbagai spesies binatang dan varietas tumbuhan tentunya kehidupan
manusia akan semakin terancam.
6. Cara Mengatasi
Pemanasan Global
Berbagai dampak yang disebabkan karena
pemanasan global sangat mengancam kehidupan manusia. Oleh sebab itu, manusia
harus memiliki kesadaran untuk mencegah dan mengurangi aktivitas yang dapat
memicu pemanasan global. Contoh aktivitas yang dapat dilakukan untuk mencegah
dampak pemanasan global adalah mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Bahan
bakar fosil menghasilkan gas karbondioksida yang turut memberikan pengaruh pada
proses pemanasan global.
Pencegahan pemanasan global dapat
dilakukan dengan menanam pohon. Pohon-pohon berfotosintesis dengan menyerap
karbondioksida yang ada di bumi. Hal itu dapat mengurangi produki gas-gas rumah
kaca pemicu pemanasan global. Selain itu, perjanjian internasional sebenarnya
sangat diperlukan untuk mencegah bahaya pemanasan global. Dengan adanya
perjanjian internasional, negara-negara industri besar akan turut bertanggung
jawab terhadap naiknya suhu bumi. Perjanjian internasional juga berfungsi
menciptakan kesadaran negara-negara di dunia untuk mengurangi aktivitas yang
memicu pemanasan global. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan cara mengurangi
produksi gas-gas rumah kaca.
7. Penutup
Pemanasan global telah menjadi masalah
besar karena menimbulkan dampak yang luar biasa di bumi. Fenomena ini
sebenarnya disebabkan karena ulah manusia sendiri. Alam diciptakan untuk memberi
manfaat pada manusia. Manusia sebaiknya menyadari pentingnya menjaga dan
merawat kelestarian alam.
Pemanasan global sebenarnya sudah tidak
dapat dicegah. Namun, manusia dapat mengurangi aktivitas yang bisa memicu
terjadinya. Hal itu tidak sulit dilakukan jika saja manusia mempunyai
kesadaran. Kesadaran bisa dimulai dari hal kecil misalnya mengurangi penggunaan
bahan bakar yang menghasilkan polutan penyumbang pemanasan global. Penanaman
kecintaan terhadap bumi dan masa depan juga merupakan langkah sederhana untuk
mengurangi bahaya pemanasan global.
BAB
II
1. Latar Belakang
Karburator adalah sebuah alat yang
mencampur udara dan bahan bakar untuk sebuah mesin
pembakaran dalam. Karburator pertama kali ditemukan oleh Karl
Benz pada tahun 1885 dan dipatenkan pada tahun 1886. Pada tahun
1893 insinyur kebangsaan Hungaria bernama János Csonka dan
Donát Bánki juga mendesain alat yang serupa. Adalah Frederick William
Lanchester dari Birmingham, Inggris yang pertama kali
bereksperimen menggunakan karburator pada mobil. Pada tahun 1896 Frederick dan
saudaranya membangun mobil pertama yang menggunakan bahan bakar bensin di
Inggris, bersilinder tunggal bertenaga 5 hp (4 kW), dan merupakan
mesin pembakaran dalam (internal combution). Tidak puas dengan hasil akhir yang
didapat, terutama karena kecilnya tenaga yang dihasilkan, mereka membangun
ulang mesin tersebut, kali ini mereka menggunakan dua silinder horisontal
dan juga mendisain ulang karburator mereka. Kali ini mobil mereka mampu menyelesaikan
tur sepanjang 1.000 mil (1600 km) pada tahun 1900. Hal ini merupakan langkah
maju penggunaan karburator dalam bidang otomotif.Karburator umum digunakan
untuk mobil berbahan bakar bensin sampai akhir 1980-an.
Setelah banyak kontrol elektronik digunakan pada mobil, penggunaan
karburator mulai digantikan oleh sistem injeksi bahan bakar karena lebih mudah
terintegrasi dengan sistem yang lain untuk mencapai efisiensi bahan
bakar.Injeksi bahan bakar atau EFI (Electronic Fuel Injection )adalah
sistem injeksi bahan bakar yang dikontrol secara elektronik. Sistem ini
merupakan salah satu jenis sistem bahan bakar pada motor bensin.Penggunaan
injeksi bahan bakar akan meningkatkan tenaga mesin bila dibandingkan dengan
penggunaan karburator. Dan injeksi bahan bakar juga dapat mengontrol
pencampuran bahan bakar dan udara yang lebih tepat, baik dalam proporsi dan
keseragaman. Injeksi bahan bakar dapat berupa mekanikal, elektronik atau
campuran dari keduanya. Sistem awal berupa mekanikal namun sekitar 1980 mulai
banyak menggunakan sistem elektronik.Sistem elektronik modern menggunakan
banyak sensor untuk memonitor kondisi mesin, dan sebuah unit
kontrol elektronik (electronic control unit, ECU) untuk menghitung
jumlah bahan bakar yang diperlukan. Oleh karena itu injeksi bahan bakar
dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi polusi,
dan juga memberikan tenaga keluaran yang lebih.
Dizaman sekarang banyak orang yang kurang mengerti tentang perbedaan sistem
karburator dan sistem EFI (Electronic Fuel Injection) dan kebanyakan orang
mengabaikan perbedaan itu mereka tidak tahu bahwa sisitem EFI lebih irit bahan
bakar dari pada sistem karburator.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin pesat
dewasa ini menimbulkan dampak pada dunia pendidikan dengan makin besarnya
tantangan yang harus dihadapi oleh dunia pendidikan. Dunia pendidikan sekarang
ini makin dituntut untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia yang handal,
yang mampu menjawab dan mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dunia pendidikan harus dapat mewujudkan hal itu, maka perlu adanya
peningkatan dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan pendidikan. Salah satu
upaya peningakatan dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan pendidikan khususnya
dibidang teknik mesin khususnya otomotif. Aplikasi Sistem Pengaturan
Elektronik pada kendaraan telah demikian pesatnya, seiring dengan kemajuan
teknologi dan tuntutan global yang mensyaratkan baik aspek pemenuhan pengguna
teknologi maupun aspek dampak lingkungannya, sehingga rancang bangun kendaraan
modern dengan Advance Technology memiliki kelebihan/keunggulan yang mampu
meningkatkan antara lain:
·
Unjuk kerja
·
Efisiensi penggunaan bahan bakar
·
Penanggulangan dampak lingkungan
·
Kenyamanan dan keamanan
Kendaraan dengan fasilitas control elektronik dibandingkan dengan kendaraan
konvensional memiliki perbedaan pada piranti elektroniknya yang pada dasarnya
terdiri dari beberapa komponen, yaitu Sensor, Electronik Control Unit (ECU),
dan Unit Actuator.
PEMBAHASAN
1. Pengertian
EFI adalah sebuah kata singkatan dari Electronic Fuel Injection. Adapun
pengertian dari EFI adalah sebuah sistem penyemprotan bahan bakar yang dalam
kerjanya dikontrol secara elektronik agar didapatkan nilai campuran udara dan
bahan bakar selalu sesuai dengan kebutuhan motor bakar, sehingga didapatkan
daya motor yang optimal dengan pemakaian bahan bakar yang minimal serta
mempunyai gas buang yang ramahlingkungan.Oleh sebab
itu,pada sistem EFI menggunakan sensor,kontrol,dan aktuator.
1. Macam-macam Sistem EFI
Sistem EFI dirancang untuk mengukur jumlah udara yang diisap dan mengontrol
penginjeksian bahan bakar yang sesuai. Besar udara yang diisap diukur langsung
berdasarkan tekanan di intakemanipold atau jumlah udara di airflow meter.
1.Tipe D-EFI
Sistem ini sering pula disebut “D Jetronic” yaitu merk dagang dari Bosch. Huruf D singkatan dari Druck (bahasa Jerman) yang berarti tekanan, sedang Jetroni berarti penginjeksian (injection).
Sistem ini sering pula disebut “D Jetronic” yaitu merk dagang dari Bosch. Huruf D singkatan dari Druck (bahasa Jerman) yang berarti tekanan, sedang Jetroni berarti penginjeksian (injection).
Mengukur udara yang masuk berdasarkan tekanan dalam intake manifold.
Mengukur Tekanan udara dalam intake manifold dan kemudian melakukan perhitungan
umlah udara yang masuk dengan menggunakan Pressure Sensor.
2. Tipe L-EFI
Istilah L diambil dari bahasa Jerman yaitu “Luft” yang berarti udara.
Istilah L diambil dari bahasa Jerman yaitu “Luft” yang berarti udara.
Dalam sistem L-EFI, airflow meter langsung
mengukur jumlah udara yang mengalir melalui intake manipoldsehingga
data yang dihasilkan lebih akurat. Dewasa ini, pada kendaraan EFI tipe L-EFI
lebih banyak digunakan.
1. Konstruksi Utama EFI
1. Sistem Kontrol
Elektronik
ECU/ECM; menerima dan menghitung seluruh informasi/data yang diterima dari
masing-masing sinyal sensor yang ada dalam mesin. Informasi yang diperoleh dari
sensor antara lain berupa informasi tentang suhu udara, suhu oli mesin, suhu
air pendingin, tekanan atau jumlah udara masuk, posisi katup throttle/katup
gas, putaran mesin, posisi poros engkol, dan informasi yang lainnya. Pada
umumnya sensor bekerja pada tegangan antara 0 volt sampai 5 volt. Selanjutnya
ECU/ECM menggunakan informasi-informasi yang telah diolah tadi untuk menghitung
dan menentukan saat (timing) dan lamanya injektor bekerja/menyemprotkan bahan
bakar dengan mengirimkan tegangan listrik ke solenoid injektor. Pada beberapa
mesin yang sudah lebih sempurna, disamping mengontrol injektor, ECU/ECM juga
bisa mengontrol sistem pengapian.
Selain ECU yang berfungsi untuk mengontrol besar penginjeksian bensin
dan seluruh aktivitas elektronik, pada mesin terdapat pula sensor – sensor
selain yang sudah dijelaskan di atas yang berfungsi sebagai sistem
koreksi air fuel ratio dan juga
sebagai ignition control system. Sensor – sensor yang dimaksud
akan dijelaskan bersama dengan electronic control system yang
juga akan membahas lebih detail kerja daripada ECU.
Sensor-sensor itu adalah :
Sensor-sensor itu adalah :
1. ECT ( Electronic
Control Temperature )/WTS (Water Temperature Sensor)
2. TPS ( Throttle
Position Sensor )
3. VSS ( Vehicle Speed
Sensor )
4. CMP (Camshaft Position
Sensor )
5. CKP ( Crankshaft
Position Sensor )
6. Oxygen Sensor
NAMA KOMPONEN DAN FUNGSI SISTEM PENGONTROL
ELEKTRONIK
1. ECT (Electronic
Control Temperature) / WTS (Water Temperature Sensor)
ECT terbuat dari thermistor, yaitu sebuah variable resistor yang
dipengaruhi oleh temperatur. Kerja ECT sama dengan IAT, hanya fungsi
pendeteksiannya yang berbeda. ECT berfungsi mendeteksi temperatur air pendingin
mesin sebagai input ECM untuk mengoreksi besar penginjeksian bensin pada
injector. ECT juga berfungsi sebagai kontrol temperatur air pendingin mesin
kepada pengemudi melalui temperature gauge pada instrument panel.
2. VSS (Vehicle Speed
Sensor
Vehicle Speed Sensor ( VSS), adalah sensor untuk mengetahui kecepatan
kendaraan.Sensor ini dipasangkan pada transmisi dan digerakkan oleh driver gear poros output. Jenis VSS yang digunakan
adalah tipe MRE ( Magnetic Resistance Element ).
Signal yang dihasilkan oleh VSS berupa gelombang bolak – balik, oleh komparator
(yang terdapat di speed sensor pada panel instrument) gelombang bolak – balik tersebut
dirubah menjadi sinyal digital yang kemudian dikirim ke ECU.
3. CMP (Camshaft
Position Sensor)
CMP sensor terdiri atas komponen elektronik yang terdapat di
dalam sensor case dan tidak
dapat distel maupun diperbaiki. Sensor ini mendeteksi posisi piston pada
langkah kompresi melalui putaran signal rotor yang
diputar langsung oleh camshaft untuk
mengetahui posisi pembukaan dan penutupan intake dan exhaust valve.
·
Signal digital dari CMP ini, oleh ECU digunakan untuk memproses kerja dari
sistem EFI bersama-sama dengan signal dari sensor CKP
4.
CKP ( Crankshaft Position Sensor )
·
CKP terdiri dari magnit dan coil yang
ditempatkan di bagian bawah timing belt pulley atau
dibelakang V-belt pulley. Saat mesin berputar
CKP menghasilkan pulsa tegangan listrik.
·
Sensor CKP digunakan sebagai sensor utama untuk mendeteksi putaran mesin,
output signal dari CKP sensor dikirim ke ECU untuk menentukan besar basic injection volume.
·
Selain digunakan untuk mendeteksi putaran mesin, sensor CKP juga digunakan
sebagai sensor utama sistem pengapian. Output signal dari sensor CKP digunakan
ECU untuk menentukan ignition timing.
5.
Oxygen Sensor
·
Sensor O2 dipasangkan di exhaust manifold yang
berfungsi untuk mendeteksi konsentrasi oksigen pada gas buang kendaraan,
menghitung perbandingan udara dan bensin, dan menginformasikan hasilnya pada
ECU.
·
Bila kadar oksigen pada gas buang tinggi, ECU akan menyimpulkan bahwa
campuran terlalu kurus (lebih banyak udaranya)
·
Bila kadar oksigen pada gas buang rendah, ECU akan menyimpulkan bahwa
campuran terlalu gemuk (lebih banyak bensinnya ).
6. Sensor Knocking
Knock sensor adalah sebuah sensor yang
dipasangkan dikepala silinder,dapat bekerja dikarenakan oleh sebuah
ketukan/ledakan dari sebuah mesin dari pra ledakan campuran udara dan bahan
bakar. Merupakan suatu sensor yg mendeteksi ketukan-ketukan mesin dan mengirim
sinyal ke ECM atau mendeteksi pembakaran yang tidak normal. Sensor ketukan
menghasilkan satu tegangan listrik ketika getaran diterapkan ke mereka
,memanfaatkan efek piezoelektrik yang menghasilkan tegangan listrik sebanding
ke pemecutan sehubungan dengan getaran tersebut. Sebagai bagian depan api
bergerak keluar dari busi pengapian gelombang titik tekanan, dalam kecelakaan
ruang ke piston rendah, terlalu panas, atau lebih dari waktu maju.
Kadang-kadang dapat disebabkan oleh deposit karbon panas pada piston atau
kepala silinder yang meningkatkan kompresi.Sensor ini pada mesin efi berperan
untuk tahu knoking, sistem closed loop pengapian serta mendeteksi octane bahan
bakar.
Prinsip kerja : Apabila berlangsung knoking (pinking) bakal berlangsung getaran pada sensor knoking berbentuk nois. ECU bakal memundurkan waktu pengapian 2 kali hingga tak berlangsung detonasi lagi. Untuk 4 silinder butuh 1 sensor, 5 atau 6 silinder butuh 2 sensor, 8 semakin dapat 2 atau lebih sensor.
Prinsip kerja : Apabila berlangsung knoking (pinking) bakal berlangsung getaran pada sensor knoking berbentuk nois. ECU bakal memundurkan waktu pengapian 2 kali hingga tak berlangsung detonasi lagi. Untuk 4 silinder butuh 1 sensor, 5 atau 6 silinder butuh 2 sensor, 8 semakin dapat 2 atau lebih sensor.
7.
Engine Oil Temperature Sensor
Engine oil temperature sensor; memberikan sinyal ke ECU berupa informasi (deteksi)
tentang suhu oli mesin.
8.
Signal starter
Signal starter digunakan apabila poros engkol mesin diputar oleh motor
starter. Selama poros engkol
berputar, aliran udara lambat dan suhu udara rendah sehingga penguapan bahan bakar tidak baik
(campuran kurus). Untuk meningkatkan kemampuan start mesin diperlukan campuran yang kaya. Signal
starter berfungsi untuk menambah volume injeksi selama mesin distarter. Tegangan signal starter sama
dengan tegangan yang digunakan pada motor starter.
berputar, aliran udara lambat dan suhu udara rendah sehingga penguapan bahan bakar tidak baik
(campuran kurus). Untuk meningkatkan kemampuan start mesin diperlukan campuran yang kaya. Signal
starter berfungsi untuk menambah volume injeksi selama mesin distarter. Tegangan signal starter sama
dengan tegangan yang digunakan pada motor starter.
9.
Relay utama EFI
Relay utama digunakan sebagai sumber tegangan untuk ECU dan circuit opening
relay. Relay tersebut
berfungsi untuk mencegah penurunan tegangan dalam sirkuit ECU. Apabila kunci kontak ON, arus akan
mengalir ke relay, titik kontak akan berhubungan dan arus akan mengalir dari baterai melalui kedua
fusible link ke ECU dan circuit opening relay selanjutnya ke pompa bahan bakar
berfungsi untuk mencegah penurunan tegangan dalam sirkuit ECU. Apabila kunci kontak ON, arus akan
mengalir ke relay, titik kontak akan berhubungan dan arus akan mengalir dari baterai melalui kedua
fusible link ke ECU dan circuit opening relay selanjutnya ke pompa bahan bakar
1. Sistem Induksi Udara
Udara bersih dari saringan udara masuk ke airflow meter dengan
membuka measuring plate, besar pembukaan ini bergantung pada
kecepatan aliran udara yang masuk ke intake chamber yang
dipengaruhi oleh lebar throttleterbuka.
NAMA KOMPONEN DAN FUNGSI SISTEM INDUKSI UDARA
1. Throttle body
Throttle body Merupakan komponen sistem kontrol udara sebagai saluran utama
yang dilalui oleh udara, sebelum masuk ke intake manipold.
Di dalam throttle body ini terdapat :
·
Throttle valve
·
TPS (Throttle Position Sensor)
·
IAC ( Idle Air Control )
·
FIAC ( Fast Idle Air Control )
·
ISAS ( Idle Speed Adjusting Screw )
- Throttle Position Sensor
Throttle Position Sensor berfungsi
mendeteksi sudut pembukaan throttle valve. TPS
dihubungkan langsung dengan sumbu throttle valve,
jika throttle valve bergerak, TPS akan mendeteksi
perubahan pembukaan throttle valve. Selanjutnya
dengan menggunakan tahanan geser, perubahan tahanan ini dikirim ke ECU sebagai
input untuk koreksi rasio udara dan bensin.
3.
Intake Air Temperatur
Sensor temperatur udara masuk ini biasa terpasang pada air cleaner atau hose antara air cleaner denganthrottle body.
Sensor temperatur udara masuk ini berupa thermistor dengan bahan semikonduktor
yang mempunyai sifat semakin panas temperatur maka nilai tahanannya semakin
kecil.
4. Manifold Absolute
Pressure
MAP (Manifold absolute pressure) sensor; memberikan sinyal ke ECU berupa
informasi (deteksi) tekanan udara yang masuk ke intake manifold. Selain tipe
MAP sensor, pendeteksian udara yang masuk ke intake manifold bisa dalam bentuk
jumlah maupun berat udara. Jika jumlah udara yang dideteksi, sensornya
dinamakan air flow meter, sedangkan jika berat udara yang dideteksi, sensornya
dinamakan air mass sensor.
5.
Air Flow Meter
AFM (Air Flow Meter) salah satu jenis
sensor dengan tipe measuringplate, yang terdiri
atas plat pengukur, pegas pengembali, dan potensiometer.
Udara yang masuk ke intake air chamber akan
dideteksi dengan gerakan membuka dan menutup plat pengukur. Plat pengukur ini
ditahan oleh sebuah pegas pengembali. Plat pengukur dan potensiometer
bergerak pada poros yang sama sehingga sudut membuka plat pengukur ini
akan diubah nilai tahanan potensiometer. Variasi nilai tahanan ini akan dirbah
menjadi outputvoltage sensor ke ECM sebagai dasar untuk
menentukan jumlah udara yang masuk ke intake air chamber.
6.
Fast Idle Air Control
Fast idle air control terbuat
dari thermo wax yang bekerjanya sesuai dengan
temperatur mesin. Bila temperatur masih dingin, thermo
wax belum mengembang sehingga jumlah udara yang masuk melalui
saluranbypass menjadi lebih banyak. Saat temperatur mesin
panas, thermo wax akan mengembang sehingga saluranbypass akan menyempit. Jumlah udara yang masuk
menjadi berkurang, putaran mesin ke putaran idle
10.
Idle Speed Control (ISC)
Idle Air Control ( IAC ), adalah part yang mendeteksi/mengendalikan suplai
udara ke intake manipold pada saat putaran idle ( langsam ). Sensor ini bisa
beerupa solenoid, motor listrik atau bekerja sesuai dengan suhu air pendingin.
Dibeberapa sistem kendaraan sering disebut Idle Speed Control ( ISC ) atau juga
Idle Step Motor.
1. Sistem Bahan Bakar
Perbedaan paling mendasar antara sistem karburator dengan sistem injeksi
pada suplai system bahan bakar adalah pada sistem injeksi, suplai bahan
bakar dari tangki bensin ke ruang bakar dikontrol secara elektronik oleh ECM,
sedangkan pada sistem carburator, suplai bensin dari tangki ke ruang bakar
masih dikontrol oleh kunci kontak.
Komponen utama dari fuel delivery system adalah :
Komponen utama dari fuel delivery system adalah :
1. Fuel pump
2. Fuel filter
3. Fuel pressure
regulator
4. Pulsation dumper
5. Injector
Diagram system bahan bakar EFI
NAMA KOMPONEN DAN FUNGSI KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR
NAMA KOMPONEN DAN FUNGSI KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR
1. Fuel Pump
Pada semua tipe mesin dengan injeksi, penempatan pompa bensin selalu ada di
dalam tangki bensin. Tipe yang digunakan adalah elektrik dengan motor listrik.
Pompa terdiri atas motor, pompa itu sendiri, check valve, relief valve dan filter yang
diletakkan di saluran masuk pompa.
2.
Fuel Filter
Fuel Filter berfungsi
menyaring kotoran–kotoran dan partikel asing lainnya dari bensin supaya tidak
masuk ke injektor. Fuel filterdipasangkan
pada saluran tekanan tinggi dari fuel pump. Fuel filter ada yang diletakkan di luar tangki
bensin, ada juga yang diletakkan di dalam tangki bensin
3.
Fuel Pressure Regulator
·
Fuel Pressure Regulator berfungsi
mengatur tekanan bensin yang ke injector – injector. Jumlah injeksi bensin
dikontrol sesuai lama signal yang diberikan ECU ke injector. Oleh karena itu
tekanan tetap pada injektor harus dipertahankan.
·
Karena adanya perubahan tekanan pada bensin (injeksi bensin oleh injector)
dan variasi perubahan vacuum intake manifold,
jumlah bensin yang diinjeksikan sedkit berubah sekalipun signal injeksi dan
tekanan bensin tetap. Oleh karena itu, agar jumlah injeksinya tepat, tekanan
bensin harus dipertahankan pada 2,1 ~ 2,6 kg/cm2
2. Pulsation Damper
Pulsation damper terpasang pada delivery pipe berfungsi menyerap variasi tekanan
bensin yang diakibatkan perubahan kevakuman intake manifold dan
penginjeksian bensin oleh injector untuk membantu mempertahankan tekanan bensin
pada 2,1–2,6 kg/cm2 di dalam pipa pembagi (delivery pipe)
5.
Injector
Injektor adalah nosel electromagnet yang
bekerjanya dikontrol oleh ECU untuk menginjeksikan bensin ke intake manifold. Injektor dipasangkan di ujung intake manifold dekat intake port(lubang pemasukan) dan dijamin oleh delivery pipe.
1. Prinsip Kerja Sistem
EFI
SISTEM INDUKSI UDARA (AIR INDUCTION SISTEM)
Udara bersih dari saringan udara (air cleaner)masuk ke airflow meter dengan
membuka measuring plate,besarnya pembukaan ini tergantung pada kecepatan aliran
udara yang masuk ke intake chamber.besarnya udara yang masuk kintake chamber
ditentukan oleh lebarnya katup throttle terbuka.Aliran udara masuk ke intake
manifold kemudian keruang bakar(combustion chamber)bila mesin dalam keadaan
dingin,air valve megalirkan udara langsung keintake camber dengan
membypass throttle.Air valve mengirimkan udara secukupnya keintake
chamber untuk menambah putaran sampai fast idle,tanpa memperhatikan apakah
throttle dalam keadaan membuka atau tertutup.Jumlah udara yang masuk dideteksi
oleh airflow meter (L-EFI) atau dengan manifold preassure sensor(D-EFI)
SISTEM BAHAN BAKAR (FUEL SYSTEM)
Bahan bakar dihisap dari tangki oleh pompa bahan bakar yang dikirim dengan
tekanan ke saringan bahan bakar yang telah disaring dikirim ke injektor dan
cold starter injector. Tekanan dalam saluran bahan bakar(fuel line)dikontrol
oleh preassure regulator.kelebihan bahan bakar dialirkan kembali ketangki
melalui return line.getaran pada baan bakar yang disebabkan oleh adanya
penginjeksian diredam oleh pulsation damper.
Bahan bakar diinjeksikan oleh injektor kedalam intake manifold sesuai
dengan injection signal dari EFI komputer.
SISTEM PENGONTROL ELEKTRONIK (ELECTRONIC CONTROL
SYSTEM)
Sistem Pengontrol Elektronik ( Electronic Control System) termask sensor-
sensor ( untuk mendeteksi kondisi kerja mesin) dan komputer yang menentukan
ketetapan jumlah penginjeksian bahan bakar sesuai dengan signal yang diterima
dari sensor-sensor.
Sensor-sensor ini mengukur jumlah udara yang dihisap, beban mesin,
temperatur air pendingin, temperatur udara, saat akselerasi atau deselerasi
kemudian mengirim signal ke komputer. Komputer menghitung dengan tepat jumla
penginjeksian bahan bakar atas dasar signal tadi, dan mengirimkan signal
penginjeksian yang diperlukan ke injektor-injektor..
Electronic injection System pada beberapa mesin dilengkapi dengan tahanan
(resistor) dalam injektion sircuitnya untuk mencegah terjadinya panas dan
menstabilkan kerjanya injektor.
Pada sircuit komputer pada system EFI dilengkapi dengan main relay untuk
mencegah turunnya tegangan.Sistem pompa bahan bakar pada sistem EFI juga
dilengkapi dengan relay. Relay ini akan bekerja ketika mesin berputar dan
mematikan pompa pada saat mesin mati.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Bahwa menjaga lingkungan adalah kewajiban kita sendiri
dan kita juga dapat mengetahui cara kerja mesin.
B. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah agar kita dapat
mencitai lingkungan dan mempelajari tentang otomotif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar