Rabu, 23 November 2016

Contoh Makalah Fisika Global Warming



Makalah Fisika

 















Nama               :         Ibnu Wanafa
Kelas               :         X-2













Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan dapat menyelesaikan makalah ini  rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai tugas Fisika. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, dan penulisannya. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sebagai acuan dan bekal pengalaman bagi saya untuk lebih baik di masa yang akan datang, dan juga berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi orang lain dan pembaca pada umumnya.



                              Bogor, 23 Maret 2016


Penyusun


















BAB I



1.      Latar Belakang Masalah
Pemanasan global (global warming) adalah proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi. Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), suhu rata-rata di bumi telah meningkat selama seratus tahun terakhir. Hal ini diakibatkan karena aktivitas manusia yang menyebabkan konsentrasi gas-gas rumah kaca meningkat. Menurut beberapa penelitian, pemanasan global terjadi sejak Revolusi Industri di Inggris pada tahun 1750—1850. Revolusi Industri telah menciptakan banyak kemajuan di bidang industri. Namun, Revolusi Industri menyebabkan dampak negatif bagi alam. Salah satu dampak negatif dari Revolusi Industri adalah meningkatnya suhu global akibat diproduksinya gas-gas rumah kaca dari mesin-mesin industri.
Meningkatnya temperatur global dapat mengakibatkan berbagai dampak yang serius. Salah satu dampaknya adalah naiknya permukaan air laut. Fenomena ini dapat terjadi jika gletser di kutub utara terus mencair. Dampak lain yang lebih serius adalah meningkatnya intensitas kejadian cuaca ekstrim di berbagai belahan dunia. Pemanasan global terus menimbulkan dampak yang semakin meresahkan. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang serius dan kesadaran umat manusia untuk selalu menjaga dan merawat bumi.
2.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana diuraikan di atas dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
2.1  Mengapa pemanasan global dapat terjadi?
2.2  Apa dampak pemanasan global bagi kehidupan di muka bumi?
2.3  Bagaimana cara mengatasi pemanasan global?

3.      Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat dikemukakan tujuan analisis, yaitu:
3.1   Untuk menguraikan proses terjadinya pemanasan global.
3.2   Untuk menguraikan dampak pemanasan global bagi kehidupan di muka bumi.
3.3   Untuk menguraikan cara mengatasi pemanasan global.



4.      Proses Terjadinya Pemanasan Global
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab utama pemanasan global. Tiga hal tersebut adalah efek rumah kaca, efek umpan balik, dan variasi matahari. Proses pemanasan global sebenarnya mengikuti prinsip rumah kaca. Rumah kaca memiliki prinsip menyerap dan menahan energi panas dari matahari. Energi panas tersebut yang nantinya akan membantu pertumbuhan tanaman di dalamnya.
Semua sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari.  Matahari memancarkan energi cahaya ke bumi. Di bumi, energi cahaya itu berubah menjadi energi panas. Sebagian energi panas yang diserap bumi dari matahari akan dipantulkan kembali ke luar angkasa. Namun, sebagian panas tersebut akan terperangkap di atmosfer. Terperangkapnya energi panas di atmosfer disebabkan karena menumpuknya gas-gas rumah kaca yang berasal dari bumi. Hal tersebut menyebabkan suhu di bumi meningkat.
Keberadaan gas-gas rumah kaca sebenarnya penting untuk kelangsungan hidup makhluk di bumi. Tanpa gas-gas rumah kaca, bumi akan beku dan dingin. Gas-gas rumah kaca dapat menghasilkan energi panas karena mengandung uap air, karbondioksida, dan metana. Namun, produksi gas-gas rumah kaca yang berlebihan dapat menyebabkan suhu bumi meningkat. Hal tersebut dapat memicu pemanasan global.

5.      Dampak Pemanasan Global bagi Kehidupan
Para ilmuan telah memprediksi dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global bagi bumi dan kehidupan. Pemanasan global diperkirakan akan mempengaruhi kestabilan cuaca, produksi hasil pertanian, berkurangnya populasi satwa dan tumbuhan, hingga naiknya permukaan air laut. Meningkatnya suhu global menyebabkan penguapan air terjadi secara cepat. Akibat penguapan yang cepat ini, bagian bumi yang satu akan mengalami kekeringan. Bagian bumi yang lain akan mengalami hujan dengan intensitas tinggi. Hal tersebut berpengaruh terhadap kestabilan cuaca.
Dampak lain dari pemanasan global adalah naiknya permukaan air laut. Meningkatnya suhu di atmosfer menyebabkan volume lapisan permukaan laut ikut membesar. Hal ini memicu naiknya tinggi air laut. Selain itu, meningkatnya suhu global juga menyebabkan gletser di kutub utara mencair. Mencairnya gletser turut berpengaruh terhadap meningkatnya volume air di laut. Jika air laut semakin naik, kehidupan makhluk di bumi tentu akan terancam.
Naiknya suhu bumi juga memicu dampak serius bagi manusia, hewan, maupun tumbuhan. Hewan dan tumbuhan yang tidak dapat beradaptasi terhadap peningkatan suhu di muka bumi akan punah. Akibat punahnya berbagai spesies binatang dan varietas tumbuhan tentunya kehidupan manusia akan semakin terancam.
6.      Cara Mengatasi Pemanasan Global
Berbagai dampak yang disebabkan karena pemanasan global sangat mengancam kehidupan manusia. Oleh sebab itu, manusia harus memiliki kesadaran untuk mencegah dan mengurangi aktivitas yang dapat memicu pemanasan global. Contoh aktivitas yang dapat dilakukan untuk mencegah dampak pemanasan global adalah mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil menghasilkan gas karbondioksida yang turut memberikan pengaruh pada proses pemanasan global.
Pencegahan pemanasan global dapat dilakukan dengan menanam pohon. Pohon-pohon berfotosintesis dengan menyerap karbondioksida yang ada di bumi. Hal itu dapat mengurangi produki gas-gas rumah kaca pemicu pemanasan global. Selain itu, perjanjian internasional sebenarnya sangat diperlukan untuk mencegah bahaya pemanasan global. Dengan adanya perjanjian internasional, negara-negara industri besar akan turut bertanggung jawab terhadap naiknya suhu bumi. Perjanjian internasional juga berfungsi menciptakan kesadaran negara-negara di dunia untuk mengurangi aktivitas yang memicu pemanasan global. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan cara mengurangi produksi gas-gas rumah kaca.

7.      Penutup
Pemanasan global telah menjadi masalah besar karena menimbulkan dampak yang luar biasa di bumi. Fenomena ini sebenarnya disebabkan karena ulah manusia sendiri. Alam diciptakan untuk memberi manfaat pada manusia. Manusia sebaiknya menyadari pentingnya menjaga dan merawat kelestarian alam.
Pemanasan global sebenarnya sudah tidak dapat dicegah. Namun, manusia dapat mengurangi aktivitas yang bisa memicu terjadinya. Hal itu tidak sulit dilakukan jika saja manusia mempunyai kesadaran. Kesadaran bisa dimulai dari hal kecil misalnya mengurangi penggunaan bahan bakar yang menghasilkan polutan penyumbang pemanasan global. Penanaman kecintaan terhadap bumi dan masa depan juga merupakan langkah sederhana untuk mengurangi bahaya pemanasan global.




















BAB II


1.     Latar Belakang
Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar untuk sebuah mesin pembakaran dalam. Karburator pertama kali ditemukan oleh Karl Benz pada tahun 1885 dan dipatenkan pada tahun 1886. Pada tahun 1893 insinyur kebangsaan Hungaria bernama János Csonka dan Donát Bánki juga mendesain alat yang serupa. Adalah Frederick William Lanchester dari Birmingham, Inggris yang pertama kali bereksperimen menggunakan karburator pada mobil. Pada tahun 1896 Frederick dan saudaranya membangun mobil pertama yang menggunakan bahan bakar bensin di Inggris, bersilinder tunggal bertenaga 5 hp (4 kW), dan merupakan mesin pembakaran dalam (internal combution). Tidak puas dengan hasil akhir yang didapat, terutama karena kecilnya tenaga yang dihasilkan, mereka membangun ulang mesin tersebut, kali ini mereka menggunakan dua silinder horisontal dan juga mendisain ulang karburator mereka. Kali ini mobil mereka mampu menyelesaikan tur sepanjang 1.000 mil (1600 km) pada tahun 1900. Hal ini merupakan langkah maju penggunaan karburator dalam bidang otomotif.Karburator umum digunakan untuk mobil berbahan bakar bensin sampai akhir 1980-an.
Setelah banyak kontrol elektronik digunakan pada mobil, penggunaan karburator mulai digantikan oleh sistem injeksi bahan bakar karena lebih mudah terintegrasi dengan sistem yang lain untuk mencapai efisiensi bahan bakar.Injeksi bahan bakar atau EFI (Electronic Fuel Injection )adalah sistem injeksi bahan bakar yang dikontrol secara elektronik. Sistem ini merupakan salah satu jenis sistem bahan bakar pada motor bensin.Penggunaan injeksi bahan bakar akan meningkatkan tenaga mesin bila dibandingkan dengan penggunaan karburator. Dan injeksi bahan bakar juga dapat mengontrol pencampuran bahan bakar dan udara yang lebih tepat, baik dalam proporsi dan keseragaman. Injeksi bahan bakar dapat berupa mekanikal, elektronik atau campuran dari keduanya. Sistem awal berupa mekanikal namun sekitar 1980 mulai banyak menggunakan sistem elektronik.Sistem elektronik modern menggunakan banyak sensor untuk memonitor kondisi mesin, dan sebuah unit kontrol elektronik (electronic control unit, ECU) untuk menghitung jumlah bahan bakar yang diperlukan. Oleh karena itu injeksi bahan bakar dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi polusi, dan juga memberikan tenaga keluaran yang lebih.
Dizaman sekarang banyak orang yang kurang mengerti tentang perbedaan sistem karburator dan sistem EFI (Electronic Fuel Injection) dan kebanyakan orang mengabaikan perbedaan itu mereka tidak tahu bahwa sisitem EFI lebih irit bahan bakar dari pada sistem karburator.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin pesat dewasa ini menimbulkan dampak pada dunia pendidikan dengan makin besarnya tantangan yang harus dihadapi oleh dunia pendidikan. Dunia pendidikan sekarang ini makin dituntut untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia yang handal, yang mampu menjawab dan mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dunia pendidikan harus dapat mewujudkan hal itu, maka perlu adanya peningkatan dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan pendidikan. Salah satu upaya peningakatan dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan pendidikan khususnya dibidang teknik mesin khususnya otomotif.  Aplikasi Sistem Pengaturan Elektronik pada kendaraan telah demikian pesatnya, seiring dengan kemajuan teknologi dan tuntutan global yang mensyaratkan baik aspek pemenuhan pengguna teknologi maupun aspek dampak lingkungannya, sehingga rancang bangun kendaraan modern dengan Advance Technology memiliki kelebihan/keunggulan yang mampu meningkatkan antara lain:
·         Unjuk kerja
·         Efisiensi penggunaan bahan bakar
·         Penanggulangan dampak lingkungan
·         Kenyamanan dan keamanan

Kendaraan dengan fasilitas control elektronik dibandingkan dengan kendaraan konvensional memiliki perbedaan pada piranti elektroniknya yang pada dasarnya terdiri dari beberapa komponen, yaitu Sensor, Electronik Control Unit (ECU), dan Unit Actuator.
PEMBAHASAN

1.     Pengertian
EFI adalah sebuah kata singkatan dari Electronic Fuel Injection. Adapun pengertian dari EFI adalah sebuah sistem penyemprotan bahan bakar yang dalam kerjanya dikontrol secara elektronik agar didapatkan nilai campuran udara dan bahan bakar selalu sesuai dengan kebutuhan motor bakar, sehingga didapatkan daya motor yang optimal dengan pemakaian bahan bakar yang minimal serta mempunyai gas buang yang ramahlingkungan.Oleh sebab itu,pada sistem EFI menggunakan sensor,kontrol,dan aktuator.

1.     Macam-macam Sistem EFI
Sistem EFI dirancang untuk mengukur jumlah udara yang diisap dan mengontrol penginjeksian bahan bakar yang sesuai. Besar udara yang diisap diukur langsung berdasarkan tekanan di intakemanipold atau jumlah udara di airflow meter.
 1.Tipe D-EFI
Sistem ini sering pula disebut “D Jetronic” yaitu merk dagang dari Bosch. Huruf D singkatan dari Druck (bahasa Jerman) yang berarti tekanan, sedang Jetroni berarti penginjeksian (injection).
Mengukur udara yang masuk berdasarkan tekanan dalam intake manifold. Mengukur Tekanan udara dalam intake manifold dan kemudian melakukan perhitungan umlah udara yang masuk dengan menggunakan Pressure Sensor.
Description: a8484-2

2.    Tipe L-EFI
Istilah L diambil dari bahasa Jerman yaitu “Luft” yang berarti udara.
Dalam sistem L-EFI, airflow meter langsung mengukur jumlah udara yang mengalir melalui intake manipoldsehingga data yang dihasilkan lebih akurat. Dewasa ini, pada kendaraan EFI tipe L-EFI lebih banyak digunakan.


1.     Konstruksi Utama EFI
1.     Sistem Kontrol Elektronik


ECU/ECM; menerima dan menghitung seluruh informasi/data yang diterima dari masing-masing sinyal sensor yang ada dalam mesin. Informasi yang diperoleh dari sensor antara lain berupa informasi tentang suhu udara, suhu oli mesin, suhu air pendingin, tekanan atau jumlah udara masuk, posisi katup throttle/katup gas, putaran mesin, posisi poros engkol, dan informasi yang lainnya. Pada umumnya sensor bekerja pada tegangan antara 0 volt sampai 5 volt. Selanjutnya ECU/ECM menggunakan informasi-informasi yang telah diolah tadi untuk menghitung dan menentukan saat (timing) dan lamanya injektor bekerja/menyemprotkan bahan bakar dengan mengirimkan tegangan listrik ke solenoid injektor. Pada beberapa mesin yang sudah lebih sempurna, disamping mengontrol injektor, ECU/ECM juga bisa mengontrol sistem pengapian.
Selain ECU yang berfungsi untuk mengontrol  besar penginjeksian bensin dan seluruh aktivitas elektronik, pada mesin terdapat pula sensor – sensor selain yang sudah dijelaskan di atas yang berfungsi sebagai sistem koreksi air fuel ratio dan juga sebagai ignition control system. Sensor – sensor yang dimaksud akan dijelaskan bersama dengan electronic control system yang juga akan membahas lebih detail kerja daripada ECU.
Sensor-sensor itu adalah :

1.     ECT ( Electronic Control Temperature )/WTS (Water Temperature Sensor)
2.     TPS  ( Throttle Position Sensor )
3.     VSS ( Vehicle Speed Sensor )
4.     CMP (Camshaft Position Sensor )
5.     CKP ( Crankshaft Position Sensor )
6.     Oxygen Sensor

NAMA KOMPONEN DAN FUNGSI  SISTEM PENGONTROL ELEKTRONIK 

1.     ECT (Electronic Control Temperature) / WTS (Water Temperature Sensor)
ECT terbuat dari thermistor, yaitu sebuah variable resistor yang dipengaruhi oleh temperatur. Kerja ECT sama dengan IAT, hanya fungsi pendeteksiannya yang berbeda. ECT berfungsi mendeteksi temperatur air pendingin mesin sebagai input ECM untuk mengoreksi besar penginjeksian bensin pada injector. ECT juga berfungsi sebagai kontrol temperatur air pendingin mesin kepada pengemudi melalui temperature gauge pada instrument panel.
2.    VSS (Vehicle Speed Sensor
Vehicle Speed Sensor ( VSS), adalah sensor untuk mengetahui kecepatan kendaraan.Sensor ini dipasangkan pada transmisi dan digerakkan oleh driver gear poros output. Jenis VSS yang digunakan adalah tipe MRE ( Magnetic Resistance Element ). Signal yang dihasilkan oleh VSS berupa gelombang bolak – balik, oleh komparator (yang terdapat di speed sensor pada panel instrument) gelombang bolak – balik tersebut dirubah menjadi sinyal digital yang kemudian dikirim ke ECU.
3.    CMP (Camshaft Position Sensor)
CMP sensor terdiri atas komponen elektronik yang terdapat  di dalam sensor case dan tidak dapat distel maupun diperbaiki. Sensor ini mendeteksi posisi piston pada langkah kompresi melalui putaran signal rotor yang diputar langsung oleh camshaft  untuk mengetahui posisi pembukaan dan penutupan intake dan exhaust valve.
·         Signal digital dari CMP ini, oleh ECU digunakan untuk memproses kerja dari sistem EFI bersama-sama dengan signal dari sensor CKP

4.             CKP ( Crankshaft Position Sensor )
·         CKP terdiri dari magnit dan coil yang ditempatkan di bagian bawah timing belt pulley atau dibelakang V-belt pulley. Saat mesin berputar CKP menghasilkan pulsa tegangan listrik.
·         Sensor CKP digunakan sebagai sensor utama untuk mendeteksi putaran mesin, output signal dari CKP sensor dikirim ke ECU untuk menentukan besar basic injection volume.
·         Selain digunakan untuk mendeteksi putaran mesin, sensor CKP juga digunakan sebagai sensor utama sistem pengapian. Output signal dari sensor CKP digunakan ECU untuk menentukan ignition timing.

5.             Oxygen Sensor
·         Sensor O2 dipasangkan di exhaust manifold yang berfungsi untuk mendeteksi konsentrasi oksigen pada gas buang kendaraan, menghitung perbandingan udara dan bensin, dan menginformasikan hasilnya pada ECU.
·         Bila kadar oksigen pada gas buang tinggi, ECU akan menyimpulkan bahwa campuran terlalu kurus (lebih banyak udaranya)
·         Bila kadar oksigen pada gas buang rendah, ECU akan menyimpulkan bahwa campuran terlalu gemuk (lebih banyak bensinnya ).

6.    Sensor Knocking
 Knock sensor adalah sebuah sensor yang dipasangkan dikepala silinder,dapat bekerja dikarenakan oleh sebuah ketukan/ledakan dari sebuah mesin dari pra ledakan campuran udara dan bahan bakar. Merupakan suatu sensor yg mendeteksi ketukan-ketukan mesin dan mengirim sinyal ke ECM atau mendeteksi pembakaran yang tidak normal. Sensor ketukan menghasilkan satu tegangan listrik ketika getaran diterapkan ke mereka ,memanfaatkan efek piezoelektrik yang menghasilkan tegangan listrik sebanding ke pemecutan sehubungan dengan getaran tersebut. Sebagai bagian depan api bergerak keluar dari busi pengapian gelombang titik tekanan, dalam kecelakaan ruang ke piston rendah, terlalu panas, atau lebih dari waktu maju. Kadang-kadang dapat disebabkan oleh deposit karbon panas pada piston atau kepala silinder yang meningkatkan kompresi.Sensor ini pada mesin efi berperan untuk tahu knoking, sistem closed loop pengapian serta mendeteksi octane bahan bakar.
Prinsip kerja : Apabila berlangsung knoking (pinking) bakal berlangsung getaran pada sensor knoking berbentuk nois. ECU bakal memundurkan waktu pengapian 2 kali hingga tak berlangsung detonasi lagi. Untuk 4 silinder butuh 1 sensor, 5 atau 6 silinder butuh 2 sensor, 8 semakin dapat 2 atau lebih sensor.

7.             Engine Oil Temperature Sensor

Engine oil temperature sensor; memberikan sinyal ke ECU berupa informasi (deteksi) tentang suhu oli mesin.

8.             Signal starter
Signal starter digunakan apabila poros engkol mesin diputar oleh motor starter. Selama poros engkol
berputar, aliran udara lambat dan suhu udara rendah sehingga penguapan bahan bakar tidak baik
(campuran kurus). Untuk meningkatkan kemampuan start mesin diperlukan campuran yang kaya. Signal
starter berfungsi untuk menambah volume injeksi selama mesin distarter. Tegangan signal starter sama
dengan tegangan yang digunakan pada motor starter.

9.             Relay utama EFI
Relay utama digunakan sebagai sumber tegangan untuk ECU dan circuit opening relay. Relay tersebut
berfungsi untuk mencegah penurunan tegangan dalam sirkuit ECU. Apabila kunci kontak ON, arus akan
mengalir ke relay, titik kontak akan berhubungan dan arus akan mengalir dari baterai melalui kedua
fusible link ke ECU dan circuit opening relay selanjutnya ke pompa bahan bakar

1.     Sistem Induksi Udara
Udara bersih dari saringan udara masuk ke airflow meter dengan membuka measuring plate, besar pembukaan ini bergantung pada kecepatan aliran udara yang masuk ke intake chamber yang dipengaruhi oleh lebar  throttleterbuka.


NAMA KOMPONEN DAN FUNGSI  SISTEM INDUKSI UDARA

1.     Throttle body
Throttle body Merupakan komponen sistem kontrol udara sebagai saluran utama yang dilalui oleh udara, sebelum masuk ke intake manipold.
Di dalam throttle body ini terdapat :
·         Throttle valve
·         TPS (Throttle Position Sensor)
·         IAC ( Idle Air Control )
·         FIAC ( Fast Idle Air Control )
·         ISAS ( Idle Speed Adjusting Screw )
  1. Throttle Position Sensor
    Throttle Position Sensor berfungsi mendeteksi sudut pembukaan throttle valve. TPS dihubungkan langsung dengan sumbu throttle valve, jika throttle valve bergerak, TPS akan mendeteksi perubahan pembukaan throttle valve. Selanjutnya dengan menggunakan tahanan geser, perubahan tahanan ini dikirim ke ECU sebagai input untuk koreksi rasio udara dan bensin.
3.             Intake Air Temperatur
Sensor temperatur udara masuk ini biasa terpasang pada air cleaner atau hose antara air cleaner denganthrottle body. Sensor temperatur udara masuk ini berupa thermistor dengan bahan semikonduktor yang mempunyai sifat semakin panas temperatur maka nilai tahanannya semakin kecil.
4.    Manifold Absolute Pressure
MAP (Manifold absolute pressure) sensor; memberikan sinyal ke ECU berupa informasi (deteksi) tekanan udara yang masuk ke intake manifold. Selain tipe MAP sensor, pendeteksian udara yang masuk ke intake manifold bisa dalam bentuk jumlah maupun berat udara. Jika jumlah udara yang dideteksi, sensornya dinamakan air flow meter, sedangkan jika berat udara yang dideteksi, sensornya dinamakan air mass sensor.
5.             Air Flow Meter
     AFM (Air Flow Meter) salah satu jenis sensor dengan tipe measuringplate, yang terdiri atas plat pengukur, pegas pengembali, dan potensiometer.
Udara yang masuk ke intake air chamber akan dideteksi dengan gerakan membuka dan menutup plat pengukur. Plat pengukur ini ditahan oleh sebuah pegas pengembali. Plat pengukur dan potensiometer  bergerak pada poros yang sama  sehingga sudut membuka plat pengukur ini akan diubah nilai tahanan potensiometer. Variasi nilai tahanan ini akan dirbah menjadi outputvoltage sensor ke ECM sebagai dasar untuk menentukan jumlah udara yang masuk ke intake air chamber.
6.             Fast Idle Air Control  
      Fast idle air control terbuat dari thermo wax yang bekerjanya sesuai dengan temperatur mesin. Bila temperatur masih dingin, thermo wax belum mengembang sehingga jumlah udara yang masuk melalui saluranbypass menjadi lebih banyak. Saat temperatur mesin panas, thermo wax akan mengembang sehingga saluranbypass akan menyempit. Jumlah udara yang masuk menjadi berkurang, putaran mesin ke putaran idle
10.          Idle Speed Control (ISC)
Idle Air Control ( IAC ), adalah part yang mendeteksi/mengendalikan suplai udara ke intake manipold pada saat putaran idle ( langsam ). Sensor ini bisa beerupa solenoid, motor listrik atau bekerja sesuai dengan suhu air pendingin. Dibeberapa sistem kendaraan sering disebut Idle Speed Control ( ISC ) atau juga Idle Step Motor.

1.     Sistem Bahan Bakar
Perbedaan paling mendasar antara sistem karburator dengan sistem injeksi pada suplai system bahan bakar adalah  pada sistem injeksi, suplai bahan bakar dari tangki bensin ke ruang bakar dikontrol secara elektronik oleh ECM, sedangkan pada sistem carburator, suplai bensin dari tangki ke ruang bakar masih dikontrol oleh kunci kontak.
Komponen utama dari fuel delivery system adalah :
1.     Fuel pump
2.     Fuel filter
3.     Fuel pressure regulator
4.     Pulsation dumper
5.     Injector
Diagram system bahan bakar EFI
NAMA KOMPONEN DAN FUNGSI KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR 
1.     Fuel Pump
Pada semua tipe mesin dengan injeksi, penempatan pompa bensin selalu ada di dalam tangki bensin. Tipe yang digunakan adalah elektrik dengan motor listrik. Pompa terdiri atas motor, pompa itu sendiri, check valverelief valve dan filter yang diletakkan di saluran masuk pompa.
2.             Fuel Filter
     Fuel Filter berfungsi menyaring kotoran–kotoran dan partikel asing lainnya dari bensin supaya tidak masuk ke injektor. Fuel filterdipasangkan pada saluran tekanan tinggi dari fuel pumpFuel filter ada yang diletakkan di luar tangki bensin, ada juga yang diletakkan di dalam tangki bensin

3.             Fuel Pressure Regulator
·         Fuel Pressure Regulator berfungsi mengatur tekanan bensin yang ke injector – injector. Jumlah injeksi bensin dikontrol sesuai lama signal yang diberikan ECU ke injector. Oleh karena itu tekanan tetap pada injektor harus dipertahankan.
·         Karena adanya perubahan tekanan pada bensin (injeksi bensin oleh injector) dan variasi perubahan vacuum intake manifold, jumlah bensin yang diinjeksikan sedkit berubah sekalipun signal injeksi dan tekanan bensin tetap. Oleh karena itu, agar jumlah injeksinya tepat, tekanan bensin harus dipertahankan pada 2,1 ~ 2,6 kg/cm2
2.     Pulsation Damper
Pulsation damper terpasang pada delivery pipe berfungsi menyerap variasi tekanan bensin yang diakibatkan perubahan kevakuman intake manifold dan penginjeksian bensin oleh injector untuk membantu mempertahankan tekanan bensin pada 2,1–2,6 kg/cm2 di dalam pipa pembagi (delivery pipe)

5.             Injector
Injektor adalah nosel electromagnet yang bekerjanya dikontrol oleh ECU untuk menginjeksikan bensin ke intake manifold. Injektor dipasangkan di ujung intake manifold dekat intake port(lubang pemasukan) dan dijamin oleh delivery pipe.



1.     Prinsip Kerja Sistem EFI

SISTEM INDUKSI UDARA (AIR INDUCTION SISTEM)
Udara bersih dari saringan udara (air cleaner)masuk ke airflow meter dengan membuka measuring plate,besarnya pembukaan ini tergantung pada kecepatan aliran udara yang masuk ke intake chamber.besarnya udara yang masuk kintake chamber ditentukan oleh lebarnya katup throttle terbuka.Aliran udara masuk ke intake manifold kemudian keruang bakar(combustion chamber)bila mesin dalam keadaan dingin,air valve megalirkan udara langsung keintake camber dengan membypass throttle.Air valve mengirimkan udara secukupnya keintake chamber untuk menambah putaran sampai fast idle,tanpa memperhatikan apakah throttle dalam keadaan membuka atau tertutup.Jumlah udara yang masuk dideteksi oleh airflow meter (L-EFI) atau dengan manifold preassure sensor(D-EFI)

SISTEM BAHAN BAKAR (FUEL SYSTEM)
Bahan bakar dihisap dari tangki oleh pompa bahan bakar yang dikirim dengan tekanan ke saringan bahan bakar yang telah disaring dikirim ke injektor dan cold starter injector. Tekanan dalam saluran bahan bakar(fuel line)dikontrol oleh preassure regulator.kelebihan bahan bakar dialirkan kembali ketangki melalui return line.getaran pada baan bakar yang disebabkan oleh adanya penginjeksian diredam oleh pulsation damper.
Bahan bakar diinjeksikan oleh injektor kedalam intake manifold sesuai dengan injection signal dari EFI komputer.
SISTEM PENGONTROL ELEKTRONIK (ELECTRONIC CONTROL SYSTEM)
Sistem Pengontrol Elektronik ( Electronic Control System) termask sensor- sensor ( untuk mendeteksi kondisi kerja mesin) dan komputer yang menentukan ketetapan jumlah penginjeksian bahan bakar sesuai dengan signal yang diterima dari sensor-sensor.
Sensor-sensor ini mengukur jumlah udara yang dihisap, beban mesin, temperatur air pendingin, temperatur udara, saat akselerasi atau deselerasi kemudian mengirim signal ke komputer. Komputer menghitung dengan tepat jumla penginjeksian bahan bakar atas dasar signal tadi, dan mengirimkan signal penginjeksian yang diperlukan ke injektor-injektor..
Electronic injection System pada beberapa mesin dilengkapi dengan tahanan (resistor) dalam injektion sircuitnya untuk mencegah terjadinya panas dan menstabilkan kerjanya injektor.
Pada sircuit komputer pada system EFI dilengkapi dengan main relay untuk mencegah turunnya tegangan.Sistem pompa bahan bakar pada sistem EFI juga dilengkapi dengan relay. Relay ini akan bekerja ketika mesin berputar dan mematikan pompa pada saat mesin mati.





BAB III
Penutup

A. Kesimpulan
Bahwa menjaga lingkungan adalah kewajiban kita sendiri dan kita juga dapat mengetahui cara kerja mesin.
B. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah agar kita dapat mencitai lingkungan dan mempelajari tentang otomotif